Jumat, 3 Juni 2011, tanganku bergetar ketika membaca sebuah SMS yang berisikan berita duka kepergian sahabat baikku sejak SMA, Jayanti Purnasiwi. Kakiku lemas, serasa ingin jatuh, tapi aku harus menahannya karena saat itu aku sedang berada di tempat umum.
Aku benar-benar kaget dan tak tau harus berkata apa. Aku masih ingat baru-baru ini Jhe bilang kalo dia mau main ke Jakarta di bulan Juni. Aku senang sekali saat itu, karena akhirnya aku bisa bertemu lagi dengannya setelah beberapa bulan tak bertemu. Namun ternyata, di awal Juni, Allah telah memanggilnya, kita memang hanya bisa berencana, dan pada akhirnya Dia-lah yang menentukan.
Jhe, kamu adalah sahabat yang benar-benar telah menginspirasiku sejak dulu. Kamu telah memberi banyak perubahan dan warna dalam hidupku. Banyak hal-hal baru yang kudapat sejak mengenalmu.
Waktu kelas 1 SMA, aku liburan ke Solo, kita main berempat bersama Jures dan Tina. Saat itu adalah pertama kalinya aku menjadi Revie yang nekat. Revie yang sejak kecil jadi anak rumahan dan sulit kemana2, saat itu pertama kalinya merasakan naik kereta. Kita naik kereta Pramex Solo-Jogja. Kita jalan-jalan di Jogja sampai kaya’ gembel, dan aku sangat senang dengan kebebasan bersama kalian saat itu Jhe.
Aku yang baru mulai mengenal karate saat SMA, kamu bimbing dan ajarkan hingga akhirnya aku bisa mencapai sabuk biru seperti kamu. Aku tak akan pernah bisa melupakan saat-saat kita latihan Karate bersama dengan anak-anak Paskara (Pasukan Karate Taruna Nusantara). Saat kita berjuang bersama mendapatkan jaket dari abang jaket kita masing-masing. Aku inget banget, sehabis aku di MK (Mental Kejuangan) sama bang Diman, aku merengek kecapean dan kamu pun mijitin tanganku dengan tanganmu yang kuat itu.
Selain jago Atletik, ternyata kamu juga punya bakat bermain Volley. Dan akhirnya kita bisa bareng di Tim Voltar (Voli Taruna Nusantara). Kita selalu dipasangkan latihan berdua, karena kita sama-sama disiapkan untuk jadi Tosser. Walaupun kamu baru waktu itu, tapi kemauanmu begitu kuat untuk berlatih, dan badanmu yang lincah benar-benar menjadi asset buat tim kita waktu itu. Kamu hebat Jhe!
Ketika kelas 2, kita sekelas di kelas 2-6 (Sedna). Begitu banyak kenangan-kenangan lucu bersama teman-teman di Sedna. Dan ketika itu, aku yang dulunya pendiam, mulai berubah menjadi ceria dan rame dengan teman-teman di kelas. Darimana lagi keceriaan itu aku dapatkan kalo bukan karena aku nempel terus dengan kamu Jhe. Saat di kelas 2, kamu juga yang mengajarkan aku soal Cinta. Kamu yang menyadarkan aku bahwa aku tidak boleh jutek dan cuek terhadap cowok yang mendekatiku hingga akhirnya aku pacaran untuk pertama kalinya saat itu. Dan kamu, begitu setianya membantuku hingga mau menjadi ‘obat nyamuk’ setiap aku ingin bertemu dengan pacarku sebagai kamuflase karena waktu SMA kita dilarang berpacaran.
Jika sudah dekat waktu ujian, kita udah sibuk belajar bareng di graha. Kita belajar bersama di ruang belajar Kenanga 1. Klo belajar kita pasti sedia banyak cemilan. Karena dasar aku doyan makan, cemilan-cemilan itu pasti habis duluan sebelum belajar kita selesai. Hingga akhirnya kamu ngumpetin cemilan itu dan aku baru boleh makan setiap kita selesai satu bab.
Kadang klo kita bosen belajar di graha, kita pergi ke mesjid di waktu ashar, dan belajar di mesjid hingga waktu magrib dan jam makan malam tiba. Saat itu, cman kita berdua siswa putri yang belajar dan solat di mesjid, sampai-sampai kita dapet kiriman sekotak coklat Ferrero Rocher dari abang tak dikenal lengkap dengan sepucuk surat yang di dalamnya nyebut kita Ukhti Solehah. Aku tak akan pernah lupa masa-masa belajar bersama itu Jhe.
Klo makan di ruang makan, kita pasti duduk semeja, kadang kita berempat bareng Jures dan Tita. Kebersamaan kita di ruang makan pun sulit buat aku lupakan Jhe. Kamu sama Jures yang gak suka sambel, pasti aku minta sambelnya. Kadang kalo kamu gak makan kerupuk, pasti udah aku ambil juga. Sampe-sampe kalian sering ngeledekin aku bilang gni: “gmana mau kurus klo makannya 2 ayam sama 3 kerupuk? hahaha”.
Hingga kita lulus SMA, begitu banyak hal-hal baru dalam hidupku dan sedikit banyak semua itu berpengaruh sekali buat hidupku. Kebersamaan denganmu benar-benar menjadi kenangan manis dan tak terlupakan buatku Jhe.
Lalu, ketika kita sudah mulai kuliah, kamu di Undip, aku di STAN. Kita mulai sibuk dengan teman baru dan kegiatan masing-masing. Namun kamu masih tetap saja menjadi inspirasi dan motivator buatku.
Desember 2008, waktu itu aku datang Praspa pacarku yang baru lulus Akpol. Aku sendirian dan bingung harus gmana. Tapi kamu membantuku dan menenangkanku. Kamu mengajariku bagaimana caranya naik bis dari Magelang ke Semarang. Kamu sempatkan waktumu untuk ngurus aku yang gak ngerti apa-apa di Semarang. Kamu antarkan aku ke Akpol untuk datang acara malam penempatan lulusan Akpol. Dan banyak lagi hal-hal lain yang kamu berikan untuk membantuku.
Kemudian tak lama setelah saat itu, giliran kamu yang ke Jakarta. Waktu itu kamu mau bertemu dengan pacarmu yang juga temanku. Kamu menginap di kostku dan aku merasakan kebahagiaan dari cerita-ceritamu. Aku ikut bahagia, karena saat itu kamu sudah mulai bisa bangkit dari kesedihan cinta lamamu.
November 2009, setelah aku wisuda, aku ingin sekali jalan-jalan jauh, karena aku sudah punya alasan untuk minta izin ke orang tuaku, aku sudah lulus kuliah. Dan kebetulan saat itu bertepatan dengan hari pernikahan teman kita Jures. Aku memutuskan untuk jalan-jalan ke tempatmu. Setelah kita ke nikahan Jures, aku ikut pulang ke rumahmu. Lalu besoknya kita berangkat ke Semarang bersama abangmu.
Di Semarang, banyak hal-hal baru lagi yang kudapat bersamamu. Kamu ngajakin aku ikut kuliah, kenalan dengan teman-teman kuliahmu. Kamu ajak aku lihat latihan dan pertandingan basketmu. Dan aku benar-benar takjub saat itu melihat kelincahanmu membawa bola basket, berarti tambah lagi satu olahraga yang kamu geluti. Kamu memang multi talent Jhe. Lalu, dengan motormu dan badanmu yang kecil kamu boncengi aku, yang badannya lebih besar darimu. Kita muter-muter Semarang. Jalanan Semarang yang naik turun bisa kamu lewati dengan lancar. Aku salut dengan ketangguhanmu membawa motor.
Banyak lagi hal-hal lain yang jika kuceritakan semua, mungkin bisa jadi satu buku dan membuatku berlinang air mata mengingatnya.
Aku kagum dengan ketangguhanmu, kemauanmu yang kuat, keceriaanmu, celotehanmu yang bisa memecah suasana dan keikhlasanmu membantu teman. Kamu adalah satu paket sahabat yang baik buatku.
Banyak hal yang aku dapat darimu dan mungkin tak banyak yang bisa kuberikan untukmu. Satu hal yang paling kusesali adalah, aku hanya sempat mengunjungimu sekali sejak kamu sakit. Ketika reuni akbar bulan Juli 2010, kamu tidak bisa datang karena sakit, dan aku menyempatkan main ke rumahmu untuk mengunjungimu. Aku benar-benar tidak menyangka bahwa ternyata saat itu menjadi saat terakhir aku bertemu denganmu Jhe. Aku menyesal selalu menunda-nunda rencanaku ke Solo hanya karena sibuk atau karena tidak ada barengannya kesana. Aku berencana mau ngambil cuti pertengahan Juni karena kebetulan bang Ipul sedang ada tugas di Jawa dan bisa nemanin aku ke Solo. Tapi itu semua gagal, kamu lebih dulu dipanggil oleh Yang Maha Kuasa. Aku hanya bisa menyesal dan menangis, menangisi kebodohanku.
Maafkan aku Jhe, aku blum bisa menjadi sahabat yang baik buatmu. Tapi kamu, kamu sungguh sudah menjadi sahabat yang baik buatku yang tak akan pernah terlupakan.
Hingga setelah kepergianmu pun, kamu masih tetap menjadi motivatorku. Aku yang tidak pernah berani naik kereta selain executive sendirian, kmrn benar-benar nekat berangkat ke Solo sendirian tanpa perencanaan dan benar-benar tidak tahu tentang Solo. Aku tidak mau “takut pergi sendirian” menjadi alasanku lagi untuk tidak ke Solo mendoakanmu di makammu. Balik ke Jakarta lagi pun menjadi pengalaman baru bagiku. Aku yang tidak pernah naik bis luar kota, kemarin terpaksa harus naik bis ke Jakarta karena hanya itu satu-satunya tiket yang ada.
Keberanianku itu semua muncul karena kamu yang jadi motivasiku Jhe. Kamu begitu pemberani, kuat, tegar, dan tidak pernah putus asa. Kamu patut menjadi teladan semua orang yang lemah.
Dan tulisan ini pun aku berikan untukmu. Lihat, aku sekarang sudah bisa nulis di blog Jhe. Kamu dan Jures yang dulu selalu ngejekin aku bilang klo aku orang paling gak kreatif sedunia. Kalian berdua sangat kreatif beda banget sama aku. Tapi itu malah jadi motivasi aku untuk belajar dari kalian agar lebih kreatif dan gak tergantung sama kalian lagi. Inilah aku, sahabat yang banyak belajar darimu soal kehidupan.
Selamat jalan Jhe…
Semoga Allah memberikan tempat terbaik di sisi-Nya untukmu. Amin.



Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusAku titip rindu buat temen kecilkujhe..kamu adalah wanita yg hebat...yg tak kan pernah aku bisa menyamaimu..aku masih ingat dibangku pojok..aku selalu memandangimu..dan selalu terlintas rasa yg berbeda..tapi aku hanyalah..seorang anak yg tidak mempunyai kelibihan apapun..dulu aku punya impian..bila suatu saat bisa melampauimu aku akan berani untuk dekat denganmu..namun apalah daya..aku hanyalah seorang pecundang..yg hanya bisa bermimpi..setelah 16 tahun tak bertemu..ternyata hari ini aku baru tahu kau sudah pergi...jauh dan tidak akan kembali..aku masih menyimpan kata yg belum sempat terucap...semoga kau damai disisi Tuhan..kau adalah wanita yg baik..
BalasHapus