Sedih, kesal, kecewa, semua campur aduk rasanya ketika tahu adikku gagal masuk Akmil di akhir tesnya.
Tak ada yang menyangka bisa seperti itu hasilnya. Seluruh keluarga sudah berharap banyak atas keberhasilan adikku. Kami sudah merasa senang di malam sebelum pengumuman ketika tahu adikku masuk urutan 100 besar dan 99% dinyatakan akan lolos. Ya, 1% itu adalah kehendak Allah. Dan kehendak Allah memang beda, keesokan paginya diumumkan adikku tidak lolos.
Air mata ini tak bisa ditahan lagi, tak peduli lah aku sedang berada di kantor saat itu. Dan aku tau disana, papa dan adikku pasti juga merasa sedih, dan di sisi lain, mama dan kakakku di rumah juga pasti sedih. Kami sekeluarga bersedih.
Ini benar-benar cobaan yang berat buat keluargaku.
Aku tahu Papa dan adikku sama2 sudah berjuang keras. Papaku yang selalu membimbing adikku, bolak-balik kesana kemari sampai meninggalkan pekerjaannya untuk mengurus adikku, aku tahu papaku capek lahir batin.Lalu adikku, dia sudah mempersiapkan dirinya selama 2 tahun untuk bisa mencapai impiannya itu.
Tapi ternyata penantian 2 tahun itu tidak cukup. Keliatannya kami diminta untuk lebih bersabar lagi.
Kadang kalo aku mengingat bagaimana perjalanan adikku selama ini, aku jadi sedih dan kasihan. Kegagalan yang dia alami selama ini karena alasan2 yang sangat ironis menurutku. Tapi aku salut sama adikku. Dia benar-benar lelaki yang kuat. Kegagalan demi kegagalan yang dia hadapi selama ini semakin membentuk dia menjadi pribadi yang kuat. Aku melihat mentalnya semakin bagus dari hari ke hari. Hingga disaat pengumuman kegagalannya kemarin, hanya dia yang tidak menangis. Dia masih tetap berdiri kokoh diantara teman2 seperjuangannya yang juga gagal dan menangis meraung2. Kakak bangga dek!
"Kegagalan bukanlah alasan kita untuk tidak yakin akan kekuasaan Allah, tapi kegagalan itu justru makin membuat kita yakin akan kekuasaan-Nya yang mempunyai rencana yang lebih hebat dan lebih baik."
Tetap semangat dek, kakak akan selalu mendukungmu untuk mencapai apa yang kamu impikan.
I love you..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar