Perhatikan contoh-contoh nyata dibawah ini:
- Ada beberapa orang sedang ngomongin orang lain, dan aku ada diantara mereka. Aku tak banyak bicara, hanya mengikuti arah pembicaraan mereka. Tidak lama setelah obrolan itu, bertemulah kami dengan orang yang dibicarakan itu. Apa yang terjadi? Mereka yang bersamaku tadi bisa bersikap seolah-olah mereka tidak pernah membicarakan orang itu dibelakang. Lalu apa yang kupikirkan? Oh tidak, betapa tidak enaknya jika nanti aku berada di posisi orang yang dibicarakan itu. Tidak tahu apa2. Dan menganggap semua baik-baik saja. Jadi, kesimpulan dari itu: "Berusahalah untuk tidak membicarakan orang lain di belakangnya, karena suatu saat kita bisa dibicarakan juga."
- Aku melihat seorang teman perempuan putus dengan pacarnya. Setelah kuperhatikan ternyata sumber masalah yang sebenarnya adalah karena temanku itu terlalu banyak menuntut, manja, dan membuat pacarnya lama2 merasa muak dengan sikapnya itu dan mencari perempuan baru sebagai pelarian. Kesimpulan dari itu: : " Jadilah wanita mandiri yang bisa mensyukuri apa yang sudah dimiliki dan tunjukkan rasa sayang secara wajar, tidak berlebihan."
- Ada seorang teman yang tidak disenangi karena mulutnya yang tidak bisa berhenti ngoceh dan tidak mau mengalah setiap kali berbicara membahas sesuatu dengannya. Orang-orang sering geleng-geleng kepala setiap kali mendengar dia berbicara atau melihat dia berdebat hanya karena satu masalah yang kecil. Kesimpulan dari itu: " Mulutmu Harimaumu, dan berilah kesempatan kepada lawan bicara untuk berbicara, jangan berusaha untuk mendominasi, itu tidak baik."
- Aku pernah merasakan betapa tidak enaknya jika dijutekin, dimarahi, dan dicuekin oleh seorang teman padahal merasa tidak pernah salah apa-apa. Lagi-lagi aku hanya bisa diam dan tidak mengatakan apa-apa kepada teman tersebut. Ternyata temanku itu sedang dalam masa Pra Menstruasi Syndrom (PMS). Yak, begitulah wanita, ada masa dimana dia sangat sensitif setiap bulannya. Tapi tidak semua orang bisa langsung tahu dan tidak semua orang bisa mengerti itu. Kesimpulan dari itu: " Jagalah sikapmu walaupun sedang dalam keadaan sangat sensitif. Karena tidak semua orang tahu apa yang terjadi denganmu dan mengerti dengan sikapmu yang kasar itu."
- Ada seorang wanita yang setiap saat terlihat sangat jutek, alisnya berkerut, dan bibirnya jarang terlihat tersenyum, padahal sebenarnya wanita itu baik dan tidak bermaksud untuk sombong. Melihat wanita itu, seorang teman mengeluh dan berbicara kepadaku sangat tidak suka melihat wanita itu. Terkesan sombong dan angkuh. Sebenarnya aku merasa sikap seperti itu terkadang atau mungkin sering juga ada pada diriku. Dan perkataan temanku itu menjadi sebuah pengingat untukku bahwa sikap seperti itu sebenarnya tidak baik. Kesimpulan dari itu: " Tersenyum dan bersikap ramahlah kepada setiap orang, maka orang yang melihatmu akan senang dan tidak salah paham terhadap dirimu."
Masih banyak lagi hal-hal yang bisa kujadikan pelajaran dalam hidup ini. Atau bahkan akan bertambah terus selama aku tetap hidup dan berinteraksi. Mungkin ada yang beranggapan begini: "Ah, idak penting pelajari itu semua, jadilah diri sendiri.." Ya, memang aku ingin jadi diriku sendiri, tapi diriku sendiri ini lah yang ingin menjadi orang yang baik. Sifat dan kepribadian seseorang memang sudah melekat dan tidak mungkin untuk dirubah sesuai keinginan. Tapi bagaimana dengan sikap dan prilaku? Hal itu bisa berubah karena faktor X atau faktor lingkungan. Dan aku menyadari begitu banyak sikap2 "patut" yang belum kuterapkan. Lalu apakah manusia tidak boleh berubah menjadi lebih baik? Setiap orang pasti ingin menjadi lebih baik dari hari ke-hari. Dan itu lah yang kurasakan sekarang...
Bagaimana dengan Anda?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar