Assalamu'alaikum...
Selamat Idul Fitri 1434 H semuanyaaa....:) Mohon maaf lahir batin yaa. Semoga amal ibadah kita diterima Allah dan kita masih dipertemukan dengan Ramadhan tahun depan. Aamiin.
Lebaran tahun ini terasa sangat beda buat saya. Kali ini pertama kalinya saya Lebaran tidak di dekat keluarga. Saya di Jakarta dan keluarga semuanya di Pekanbaru. Ada sedikit rasa sedih ketika tau kondisi tidak memungkinkan untuk pulang ke Pekanbaru. Kondisi apa itu?
Pertama, saya mendapat amanah dari orangtua dan tante untuk membimbing adek sepupu saya yang mau masuk STAN. Tes STAN sekarang beda, selain tes TPA dan TBI ada juga tes Kesehatan, Jasmani, dan Wawancara. Alhamdulillah tes TPA dan TBI kemarin dia lulus, tinggal persiapan tes selanjutnya. Sayangnya untuk hal yang terkait fisik, adek saya ini sangat lemah. Baru lari beberapa meter saja kakinya sudah kram, nafasnya gak kuat. Gmana mau tes lari 12 menit nanti? Disitulah tugas saya untuk melatih fisiknya biar bisa menghadapi tes. Dan yang namanya latihan fisik itu harus bertahap, bertingkat, dan berlanjut. Puasa2 dijabanin deh latihan. Untungnya kemauan dalam dirinya cukup kuat. Dia mau denger dan jalankan semua arahan saya. Jadi sampe kemarin, dia sudah bisa lari 4 keliling lapangan banteng walaupun terkadang harus saya tarik biar dia gak jalan. Hahaaa, kadang kasihan juga lihatnya.. Gak tega. Tapi yang namanya pelatih memang harus keras kalo mau membuahkan hasil.. Itu lah hasilnya, cukup melegakan hati saya.. :)
Kondisi kedua, sebenarnya klo saya mau pulang juga bisa, karena ternyata tesnya mundur, yang tadinya tanggal 14 ternyata tanggal 21. Tapi, kalau saya pulang tentunya harus menyiapkan tiket untuk kami berdua PP. Beli tiket sudah dekat2 Lebaran tau saja mahalnya gmana, dan saya tidak mungkin membebankan itu ke orangtua saya ataupun tante saya. Dia sudah jadi tanggungjawab saya sejak dititipkan. Untuk membeli 2 tiket itu saya harus merogoh kocek dalam-dalam. Dan memang sudah tidak memungkinkan. Ya sudah, tidak bisa dipaksakan, kita sama2 gak pulang saja ya..
Ada 2 hikmah yang saya tarik dari kondisi itu. Pertama, adek sepupu saya ini jadinya bisa fokus latihan lari hingga akhirnya bisa membuat pencapaian seperti kemarin. Jujur saya sedikit takjub lihatnya, ternyata dia bisa juga! Tinggal ditingkatkan sedikit dia sudah berada di posisi aman untuk lolos. Kedua, saya menjadi tertampar untuk mengatur lagi kondisi keuangan saya. Dan hal yang pertama saya pikirkan adalah mencari tambahan penghasilan. Karena kalau hanya dengan menahan pengeluaran akan sulit mengahadapi kondisi2 mendadak seperti tadi. Pengeluaran saya itu sudah pengeluaran yang pasti semua.. Gpp, itu hikmah menurut saya. Hikmah untuk mendorong saya lebih keras lagi berusaha mencari peluang usaha. Insya Allah konsep sudah di kepala, tinggal kemudahan eksekusinya saja. Semoga Allah bukakan jalan. Aamiin.
Jadi... Terserahlah orang2 mau pikir apa tentang saya yang tidak Lebaran di rumah padahal libur cukup panjang, 3 minggu! Banyak tuh yang berpikir, "kok gak sungkem sama orang tua?", " Kok gak pulang padahal masih single?", "Gak kangen keluarga ya?". I do miss them so much! But, I have my own business. Saya punya misi untuk membantu adik saya ini. Dan itu pun sudah menjadi amanat dari orangtua saya. Jika dia lolos, akan jadi perubahan besar dalam hidupnya dan keluarganya. Hal itu yang sangat ingin saya capai. Mungkin dengan cara seperti ini saya bisa bermanfaat bagi keluarga saya. Saya pernah membaca ada sebuah kalimat, lupa hadist atau bukan, "Sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat bagi sesamanya". Hal itulah yang ingin saya capai, tentunya dimulai dari keluarga sendiri, baru nanti bisa memberi banyak manfaat ke orang lain dengan banyak cara lainnya.
Oke deh, semoga kamu lolos masuk STAN ya dek.. Yakin ada Allah yang melihat segala usaha kita dan akan membantu kita nanti :)
.jpg)


.jpg)