Kamis, 30 Mei 2013

Paradise by Maher Zain

Beberapa bulan belakangan ini saya sedang senang-senangnya dengerin lagunya Maher Zain. Klo dengerin lagu-lagunya itu perasaan langsung tenaaaang banget rasanya. Telinga saya yang biasanya suka dengerin lagu-lagu ngebeat dan bikin semangat, sekarang lebih senang dengerin lagunya Maher Zain yang bikin tenang. Dan setelah diperhatiin ternyata lirik-liriknya juga bagus banget.Salah satu lagu yang paling saya suka judulnya "Paradise". Kenapa saya suka? Silahkan didengar dan diresapi liriknya, susah saya jelaskan dengan kata-kata. Ceileeee...:P

I remember when I first met you
I felt that God answered my call
There was that one place I always thought about
And I just wanted to be there with you
The place that no eye has ever seen
The place that no heart has ever perceived
I had a great feeling inside of me
That one day I’ll be there with you

CHORUS:
And now that we’re here feeling so good
About all the things that we went through
Knowing that God is pleased with us too
It’s not a dream, this is so true
Feeling the peace all around
Seeing things we could never imagine
Hearing the sound of rivers flow
And we know we’ll be here forever
The feeling is indescribable
Knowing that this is our reward

Do you remember the hard times we went through?
And those days we used to argue
But there was not one thing that could bring us down
‘Cause we always had in our minds
The place that no eye has ever seen
The place that no heart has ever perceived
The place we’ve been promised to live in forever
And best of all, it’s just me and you

*CHORUS

I remember us praying at night
And just dreaming about this together
I’m so blessed to have you in my life
And now we can enjoy these blessings forever
Paradise is where we are now
Paradise, a dream come true
Paradise, O what a feeling!
Paradise, thank You Allah!

*CHORUS

Rabu, 22 Mei 2013

Kita sama-sama ciptaan Allah


“Gak ada masalah neng..Jangankan beda suku, dalam satu suku saja setiap orang punya karakter yang berbeda-beda, bahkan orang kembar pun pasti punya perbedaan. Sama-sama ciptaan Allah :)  “

Kalimat itu yang pernah dikatakan oleh seorang teman ketika saya tanyakan pendapatnya soal stigma-stigma yang banyak muncul terhadap suku-suku tertentu. Kalimat ini selalu melekat di pikiran saya, karena kalimat ini yang sudah membuat semangat dan kepercayaan diri saya muncul lagi.

Saya terlahir sebagai gadis berdarah Minang, Papa saya asli dari Pariaman dan mama dari Padang Panjang tapi ada campuran darah melayu dari Atok. Walaupun saya berdarah Minang tapi saya tidak bisa lancar berbahasa Minang, saya juga tidak begitu mengerti sejarah adat istiadat Minang, padahal Papa saya seorang Datuk (kepala adat dari suatu suku di Sumatra Barat), hehee :D

Walaupun Papa seorang Datuk, Papa tidak pernah memaksakan anaknya harus tau semua soal Minang, tidak juga mengajarkan pada saya bahwa Suku Minang adalah yang paling bagus. Di rumah juga kami berkomunikasi pake bahasa Indonesia. Jadi dari kecil bisa dibilang saya sangat Nasionalis, hohooo..

Ajaran dari orangtua ini yang membuat saya terbiasa menerima segala perbedaan. Sejak SD  saya sudah merasakan berada di tempat yang plural. Sejak SD hingga SMP saya sekolah di sekolah Katolik yang mana saya menjadi minoritas di sana. Tapi saya menikmatinya, bahkan saya merasakan toleransi yang tinggi dari teman-teman saya yang berbeda agama, suku bahkan etnis. Waktu SMA saya bertemu dengan teman-teman yang lebih plural lagi, dari berbagai daerah di Indonesia. Kami saling mengerti, kami bersatu dan tidak pernah merasa ada masalah dengan suku.

Trus ada masalah apa dengan suku?

Ya, setahun belakangan ini saya sangat sensitive dengan masalah suku. Saya merasakan bagaimana dianggap jelek dan tidak baik hanya karena saya orang Minang. Saya merasakan ada seorang Ibu, yang belum pernah sama sekali bertemu dengan saya,  tidak rela anaknya berhubungan dengan saya hanya karena saya orang Minang. Dan hal itu tidak hanya terjadi sekali.

Ada apa dengan orang Minang? Apakah orang Minang harus menikah dengan orang Minang dan orang Jawa harus menikah dengan Orang Jawa? Bukankah akan lebih baik jika 2 suku yang berbeda itu disatukan dan menciptakan akulturasi budaya dalam sebuah keluarga? Yang prinsip dan penting sehingga harus sama kan hanya keyakinan atau agama.

Oke, kembali ke pernyataan teman saya tadi, kita semua sama-sama ciptaan Allah. Suku apa pun kita, tetap sama di mata Allah yang berbeda adalah bagaimana kita berusaha mencapai Ridho-Nya. Tidak masalah saya terlahir sebagai orang Minang dan dianggap jelek, yang penting bagaimana Allah sayang dan Ridho sama saya. Untuk masalah jodoh? Pasti sudah disiapkan Allah yang terbaik. Dari suku mana pun gak masalah yang penting Allah Ridho :)